Tata cara aqiqah sederhana: untuk melakukan prosesi aqiqah pada umumnya sangat mudah, namun beberapa dari kita terkadang melupakan beberapa atau malah ada yang kelewatan dalam melakukan aqiqah. nah yuk dipahami ulang mengenai tata cara dan proses yang benar dalam melaksanakan aqiqah baik Anak Perempuan atau Laki-Laki.
Aqiqah adalah salah satu ajaran yang harus dijalankan masing-masing Muslim saat mempunyai anak. Anjuran mengemban aqiqah ini cocok sunnah Rasulullah Muhammad SAW.
Karena itu, masing-masing Muslim harus memahami tata cara aqiqah anak wanita dan laki-laki cocok sunnah Rasulullah. Di samping itu, kamu pun perlu memahami masalah tata cara aqiqah orang dewasa menurut keterangan dari Islam.
Tata Cara Aqiqah Anak Perempuan dan Laki-laki Sesuai Sunnah
Sebelumnya, Dream telah menyatakan pengertian aqiqah, hukum aqiqah, dan masa-masa terbaik aqiqah. Sekarang saatnya membicarakan tata cara aqiqah sederhana anak wanita dan laki-laki cocok sunnah.
Urutan atau tata cara aqiqah anak wanita dan laki-laki sebetulnya sama saja. Yang memisahkan hanyalah jumlah domba yang dikurbankan untuk aqiqah.
Berikut tata cara aqiqah anak wanita dan laki-laki yang sesuai sunnah.
1. Menyembelih Kambing
Aqiqah identik dengan menyembelih kambing. Namun, di era canggih ini, menyembelih domba untuk aqiqah ialah hal yang merepotkan. Karena itu, tidak sedikit yang melakukan pembelian masakan domba yang telah siap dipakai untuk acara aqiqah anak.
Jumlah domba yang disembelih guna aqiqah bertolak belakang antara anak wanita dan laki-laki. Bagi aqiqah anak wanita orang tua menyiapkan satu ekor kambing. Sedangkan guna anak laki-laki, orang tua menyembelih dua ekor kambing.
Soal jumlah domba yang disembelih guna aqiqah anak wanita dan laki-laki ini telah dilafalkan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud.
Yang artinya: Dari Ummu Kurz ia berkata, ” Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda ‘Untuk seorang anak laki-laki ialah dua ekor domba dan guna akan perempuan ialah seekor kambing. Tidak mengapa untuk kalian apakah ia domba jantan atau betina’.”
(HR. Abu Dawud no. 2834-2835).
Syarat domba yang disembelih guna aqiqah anak wanita dan laki-laki ini sama dengan fauna kurban. Yaitu domba yang berkualitas, baik dari sisi jenis sampai usia. Kambing tersebut pun harus bebas dari cacat dan penyakit.
Sebelum menyembelih domba untuk aqiqah, disunnahkan untuk menyimak doa sebagai berikut:
BISMILLAHI WA BILLAHI, ALLAHUMMA ‘AQIQATUN ‘AN FULAN BIN FULAN, LAHMUHA BILAHMIHI SI AZHMIHI, ALLAHUMMAJ’ALHA WIQAAN LIALI MUHAMMADIN ‘ALAIHI WA ALIHIS SALAM.
doa menyembelih domba untuk aqiqah,
Yang artinya: ” Dengan nama Allah serta dengan Allah, Aqiqah ini dari fulan bin fulan, dagingnya dengan dagingnya, tulangnya dengan tulangnya. Ya Allah, jadikan aqiqah ini sebagai tanda kesetiaan untuk keluarga Muhammad SAW.”
2. Memasak Daging Aqiqah
Tata cara aqiqah selanjutnya ialah memasak daging dari hewan yang disembelih untuk aqiqah. Soal ini, terdapat dua pendapat ulama tentang daging aqiqah.
Pendapat kesatu menuliskan usahakan daging aqiqah dimasak terlebih dahulu lantas dibagikan. Pendapat ke dua menganjurkan untuk menyalurkan daging aqiqah laksana daging kurban, tidak dimasak terlebih dahulu.
Namun jumhur ulama lebih mengajurkan guna memasak daging aqiqah terlebih dahulu sebelum membagikannya untuk orang-orang. Hal tersebut diungkapkan dalam buku Atahzib yang ditulis Imam Al-Baghawi.
Yang artinya: ” Dianjurkan guna tidak menyalurkan daging fauna aqiqah dalam suasana mentah, akan namun dimasak terlebih dahulu kemudian dikirimkan kepada orang fakir dengan nampan.”
(Imam Al-Baghawi dalam buku Atahzib)
Kemudian, pendapat yang ditulis dalam buku Al-Musfashshal fi Ahkamil Aqiqah yang artinya, ” Kebanyakan ahlul ilmi menganjurkan supaya daging fauna aqiqah tidak diberikan dalam suasana mentah, tetapi dimasak terlebih dahulu lantas disedekahkan pada orang fakir.”
Berdasarkan keterangan dari hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, daging aqiqah usahakan dimasak terlebih dahulu baru dibagikan.
Yang artinya: Aisyah r.a berkata, ” Sunnahnya dua ekor domba untuk anak laki-laki dan satu ekor domba untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh.”
(HR al-Bayhaqi)
3. Memakan Sebagian Daging Aqiqah
Dari hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, telah jelas dilafalkan bahwa daging aqiqah beberapa dimakan. Sedangkan sebagiannya lagi diberikan kepada orang-orang.
Tata cara aqiqah menyalurkan daging ini nyaris sama dengan daging kurban. Sebagian daging aqiqah diserahkan kepada family Muslim yang mengemban aqiqah. Sementara sisanya dapat diberikan kepada tetangga ataupun fakir miskin.
4. Mencukur Rambut dan Memberikan Nama Saat Aqiqah
Tata cara aqiqah berikutnya ialah mencukur rambut bayi yang baru bermunculan dan menyerahkan nama kepadanya. Dalam tata cara aqiqah sederhana menurut keterangan dari Islam, orang tua menyerahkan nama yang baik untuk anak yang baru lahir.
Memberikan nama yang baik menggambarkan bagaimana akhlak dan imannya nanti untuk Allah SWT. Hukum memotong rambut bayi saat mengerjakan aqiqah menurut keterangan dari pendapat yang kuat di kalangan ulama ialah sunnah.
5. Mendoakan Bayi Saat Aqiqah
Tata cara aqiqah anak selanjutnya ialah mendoakan bayi yang baru lahir. Berikut ialah bacaan doa yang usahakan dibacakan untuk bayi yang baru lahir.
” U’IIDZUKA BI KALIMAATILLAAHIT TAMMAATI MIN KULLI SYAITHOONI WA HAAMMAH. WA MIN KULLI ‘AININ LAAMMAH.”
Yang artinya: ” Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang Perkasa, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang sarat kebencian.”
Pembagian Daging Aqiqah
Jika kualifikasi hewan aqiqah dengan qurban harus sama dari sisi fisik dan kesehatannya, tetapi ada perbedaan dari pembagian daging aqiqah dengan daging kurban.
Daging aqiqah diberikan dalam situasi yang sudah dimasak dan matang, sementara kita ketahui bahwa pembagian daging kurban yang biasa diberikan pada Idul Adha ialah dalam situasi mentah. Bagi keluarga, menurut keterangan dari ulama jumlah maksimal daging yang dapat diambil yakni sepertiganya.
“Hendaklah hasil sembelihan fauna aqiqah tidak disedekahkan mentahan, tetapi dalam suasana sudah dimasak. Inilah yang lebih tepat. Lebih baik lagi andai dihidangkan dengan bumbu manis menurut keterangan dari pendapat yang lebih tepat.”
(Kifayatul Akhyar, hal. 706)
Demikianlah Tata cara aqiqah sederhana anak wanita dan laki-laki cocok sunnah yang usahakan dipelajari dan dilaksanakan. Dari uraian diatas saya ucapkan lagi bahwa aqiqah ialah ibadah yang sangat disarankan untuk bayi yang baru lahir. Waktu utama pengamalan aqiqah yakni hari ketujuh sesudah kelahiran bayi, beberapa ulama mengizinkan untuk pelaksanaannya pada hari ke-14 (dua minggu sesudah kelahiran bayi). Bila di hari ke-14 masih belum dapat juga, maka pelaksanaannya dapat di hari ke-21.
Hewan aqiqah memakai dua ekor kambing/domba untuk anak laki-laki, sementara anak perempuan memakai satu ekor saja. Hal itu senada dengan hukum waris, dimana anak laki-laki berhak mewarisi harta orang tuanya dua bagian, sementara anak wanita satu bagian.
baca juga yuk:
Pingback: Tata cara Aqiqah dan Doanya - Ridho Aqiqah JogjaRidho Aqiqah Jogja