Ibadah qurban maupun aqiqah adalah implementasi ketaatan dan ketakwaan seorang hamba dalam menjalani syariah Islam. Qurban ialah menyembelih hewan yang dilaksanakan mulai tanggal 10 Dzulhijah sesudah salat Idul adha, dan masih boleh melakukannya di tanggal 11 hingga 13 Dzulhijah.
Qurban boleh diniatkan atas nama sendiri, orang lain, atau pun guna orang yang telah meninggal. Jika ber-qurban domba dan domba, maka hanya diizinkan untuk satu orang. Sedangkan guna sapi dan unta boleh dilaksanakan secara berpatungan. Setelah pemotongan, pequrban mendapat sepertiga unsur daging, dan dua pertiganya diberikan kepada yang berhak menerimanya.
Aqiqah ialah ibadah yang dilaksanakan sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diserahkan Allah Swt atas kelahiran buah hati. Aktivitas aqiqah ialah memotong hewan. Hewan yang disembelih seringkali kambing atau domba. Afdolnya, aqiqah dilaksanakan pada hari ke tujuh, namun andai berhalangan dapat dilaksanakan pada hari ke empat belas.
Jumlah hewan yang disembelih berbeda, andai bayinya wanita maka kambingnya yang disembelih satu, sementara untuk bayi laki-laki berjumlah dua ekor.
Ibadah qurban dan aqiqah memiliki perbedaan dan persamaan dalam pelaksanaannya.
nah setelah mamahami dari teks dan ceramah langsung, yuk kita maahami dari persamaanya antara Qurban dan Aqiqah
Persamaan aqiqah dan kurban adalah:
- 1.Baik qurban maupun aqiqah dilakukan sebagai wujud ketaatan dan ketakwaan seorang hamba untuk Allah Swt. Aktivitasnya dengan mengerjakan pemotongan hewan.
- 2.Mempunyai peraturan yang sama dalam kriteria sahnya fauna yang bakal disembelih. Yaitu berbadan sehat, tidak mengidap penyakit, gemuk, tidak cacat secara jelas, dan sudah masuk umur cocok syariah.
- 3.Hukum berqurban dan aqiqah pada dasarnya sama menurut keterangan dari jumhur ulama, yakni sunnah muakkad. Sunnah yang dianjurkan untuk yang memiliki kelapangan rezeki.
- 4.Dalam menyalurkan daging sembelihan, baik sahibul qurban maupun aqiqah yang menyerahkan langsung untuk yang berhak.
- 5.Sahibul qurban dan aqiqah, dapat merasakan sebagian dagingnya. Kulit serta dagingnya jangan diperjualbelikan, tetapi dapat dijadikan upah untuk pemotong hewannya.
Perbedaan Ibadah Qurban dan Aqiqah
- 1.Waktu pengamalan qurban sesudah salat Iduladha dan masih dapat dilaksanakan dari tanggal 11 sampai 13 Dzulhijah masing-masing tahunnya. Aqiqah, afdolnya dilaksanakan pada hari ke tujuh, sampai sebelum akil baligh.
- 2.Melaksanakan qurban ketika hari raya Iduladha, sementara aqiqah dilakukan saat kelahiran buah hati.
- 3.Dalam sistem pembagian, daging qurban diberikan daging dalam suasana mentah. Aqiqah diberikan ke penerima dalam suasana siap santap, dengan menu tertentu.
- 4.Qurban dilaksanakan setiap tahun, dan dianjurkan untuk yang berkemampuan dalam rezeki. Melakukan aqiqah melulu sekali dalam seumur hidup.
- 5.Jumlah fauna ketika ber-aqiqah ialah beda, pada bayi laki-laki disunnahkan menyembelih dua ekor domba jantan (gibas). Dan seekor domba pada aqiqah bayi perempuan. Sebagian daging bisa dinikmati keluarga, beberapa lagi disedekahkan. Pelaksanaan qurban, bisa menyembelih seekor domba atau berkelompok sekiranya fauna qurban-nya ialah unta, atau sapi.
Demikian ringkasan persamaan qurban dan aqiqah, serta perbedaan qurban dan aqiqah. Semoga saya dan anda bisa mengimplementasikan kedua ibadah tersebut.
kesimpulanya apa?
Islam mengajarkan umat muslim supaya menjalin tiga jenis hubungan, yakni hubungan insan dengan Allah SWT (hablum min Allah), hubungan insan dengan sesama insan (hablum min al-nas) dan hubungan insan dengan alam semesta (hablum min al-‘alam). Ketiga hubungan itu dapat didatangi dalam syariat qurban dan aqiqah.
Jika ditelisik dari mula sejarahnya, baik qurban maupun aqiqah, sama-sama dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur untuk Allah SWT. Dengan demikian, qurban dan aqiqah bernuansa hablum min Allah. Qurban dan aqiqah pun sama-sama bernuansa hablum min al-nas, sebab daging qurban dan aqiqah me sti diberikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Bahkan nuansa hablum min al-‘alam pun tampak pada kewajiban untuk menjadikan hewan sebagai objek qurban dan aqiqah.
Perbandingan Qurban dan Aqiqah
Kambing yang dijadikan sebagai qurban maupun aqiqah mesti memenuhi sejumlah kriteria sebagaimana tercantum di bawah ini:
Kriteria Kambing Qurban dan Aqiqah
A. TATA CARA PELAKSANAAN QURBAN
1. Pengertian
Berdasarkan keterangan dari bahasa, qurban berasal dari bahasa Arab qaruba yang berarti ‘dekat’. Yang dimaksud di sini ialah ‘dekat untuk Allah SWT’. Istilah lainnya ialah udhhiyyah yang berarti fauna qurban yang disembelih pada masa-masa dhuha.
Berdasarkan keterangan dari istilah, qurban atau udhhiyyah ialah menyembelih fauna ternak tertentu (unta, sapi, kerbau, kambing) dengan niat mendekatkan diri untuk Allah SWT pada hari-hari Nahr (penyembelihan), yakni Idul Adha sampai hari Tasyriq (10-13 Dzulhijjah).
2. Hukum Qurban
Hukum menyembelih qurban menurut keterangan dari Imam Hanafi ialah wajib menurut Hadis riwayat Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا (رَوَاهُ إبْنُ مَاجَهَ)
Barangsiapa mempunyai keluasan (rezeki), dan tidak berqurban, maka tidak boleh sekali-kali dia mendekati lokasi shalat kami
(H.R. Ibnu Majah).
Sedangkan tiga Mazhab lainnya (Maliki, Syafi’i dan Hambali) menghukumi sunah muakkad, sampai-sampai orang yang dapat berqurban makruh meninggalkannya.
Lebih dari itu, Mazhab Syafi’i mengaku bahwa qurban adalah ibadah sunah perorangan yang seyogianya dilakukan paling tidak sekali dalam seumur hidup. Namun demikian, andai anggota keluarganya banyak, lalu melulu ada satu orang yang berqurban mewakili keluarganya, maka urusan tersebut sudah mencukupi.
Dalil kesunahan qurban ialah Hadis Ibnu ‘Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثٌ هُنَّ عَلَيَّ فَرَائِضُ وَهُنَّ لَكُمْ تَطَوُّعٌ الْوَتْرُ وَالنَّحْرُ وَصَلَاةُ الضُّحَى (رَوَاهُ أَحْمَدُ).
Tiga urusan yang me sti bagiku, dan sunah untuk kalian: shalat witir, menyembelih qurban dan shalat dhuha
(H.R. Ahmad
Pengertian aqiqah dan dasar hukumnya
Aqiqah menurut keterangan dari bahasa ialah membelah dan memotong. Pada mulanya, aqiqah ialah sebutan untuk pemotongan rambut yang terdapat di kepala bayi saat kelahirannya. Kemudian sebutan aqiqah pun ditujukan pada fauna yang dicukur (disembelih) berkaitan dengan pemotongan rambut bayi tersebut.
Dasar Hukum aqiqah
Berdasarkan keterangan dari mazhab Hanafi, hukum aqiqah ialah mubah, bukan sunah. Sedangkan menurut keterangan dari mazhab lainnya (Maliki, Syafi’i dan Hambali) hukum aqiqah ialah sunah muakkad untuk orang yang dikaruniai anak. Hukum aqiqah menjadi wajib bilamana dinazarkan.
Dasar hukum aqiqah ialah Hadis riwayat Samurah ibn Jundub RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ غُلاَمٍ مُرْتَهِنٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ فِي يَوْمِ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيـُسَمَّى (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ).
Setiap anak tersebut tergadai dengan aqiqahnya, yang disembelih pada hari ketujuh (dari kelahirannya), dipotong rambutnya dan diberi nama (pada hari ketujuh tersebut)
(H.R. al-Bukhari).
Ketentuan Binatang Aqiqah
Sebenarnya hewan aqiqah sama dengan hewan qurban, yakni unta, sapi dan kambing. Akan tetapi, pendapat yang populer ialah aqiqah melulu boleh memakai kambing. Berdasarkan keterangan dari Mazhab Maliki, aqiqah guna anak laki-laki maupun wanita ialah 1 (satu) ekor kambing. Berdasarkan keterangan dari Mazhab Syafi’i dan Hambali, aqiqah guna anak laki-laki ialah 2 (dua) ekor kambing, sementara aqiqah guna anak wanita ialah 1 (satu) ekor kambing. Pendapat ini didasarkan pada Hadis riwayat ‘Aisyah RA berikut:
أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَعُقَّ عَنِ الْغُلاَمِ بِشَاتَيْنِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ بِشَاةٍ. (رَوَاهُ إبْنُ مَاجَهَ).
“Rasulullah SAW menyuruh kami supaya mengaqiqahkan anak laki-laki dengan (menyembelih) dua ekor domba dan mengaqiqahkan anak perempuan dengan (menyembelih) seekor kambing”.
(H.R. Ibn Majah).
Demikian pun diperkenankan aqiqah dengan seekor unta atau sapi guna 7 (tujuh) anak. Di samping itu, disunahkan untuk mencukur rambut bayi pada hari ketujuh, kemudian bersedekah dengan emas dan perak cocok dengan timbangan rambut yang dipotong.
Disunahkan pula memberi nama yang terbaik untuk bayi di hari ketujuh dan melumuri kepala bayi dengan minyak wangi, laksana za’faran. Pada hari kelahiran, sunah dikumandangkan azan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya. Hal ini dimaksudkan supaya kalimat yang kesatu kali didengar oleh bayi ialah kalimat tauhid.
TAHUKAH KAMU? Mengapa Daging Kambing Istimewa menurut keterangan dari Rasulullah SAW?
Pertama, Di dalam domba ada keberkahan. Rasulullah SAW bersabda: “Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing, sebab di dalamnya ada barakah”. (H.R. Ahmad). Tidak melulu dagingnya saja, susu dan kulit kambing pun berisi keberkahan.
Kedua, Para Nabi pernah menggembalakan kambing. Nabi SAW bersabda: “Tidaklah seorang Nabi diutus, tetapi ia pernah menggembala kambing”. Para kawan bertanya, “Apakah anda juga, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Ya, aku pernah menggembala domba penduduk Mekkah dengan upah sejumlah qirath”(H.R. al-Bukhari).
Ketiga, Daging domba tidak berbahaya untuk kesehatan. Apa yang disunahkan Rasulullah SAW, tentulah di dalamnya terdapat guna dan tidak membahayakan. Hal tersebut diperlihatkan oleh orang zaman dahulu yang gemar santap daging domba dan lemaknya. Lalu, kenapa sekarang ini daging kambing dirasakan berbahaya untuk kesehatan? Sebenarnya bukan daging domba yang mengakibatkan penyakit, tetapi karbohidrat (misalnya: nasi, lontong, ekstra gula, dan minuman manis) yang dikonsumsi bareng daging kambinglah yang menjadi pemicunya. Daging domba akan aman dan menyehatkan guna dikonsumsi, asalkan: (a) Diolah dengan teknik yang baik supaya kandungan vitamin dan mineralnya tetap terjaga, contohnya kurangi santan dan minyak, pakai bumbu-bumbu pilihan, dan simaklah waktu memasak yang tepat. (b) Dikonsumsi secukupnya saja dan tidak berlebihan. (c) Dikonsumsi oleh orang-orang yang terbiasa merealisasikan pola hidup sehat, misalnya: lumayan serat, olahraga rutin, makanan bergizi seimbang, tidak mengisap rokok dan minum alkhohol, dan beda sebagainya.
Keempat, Daging domba sangat baik guna kesehatan jantung. Penelitian dari American Heart Association melafalkan bahwa daging domba sangat baik guna orang yang memiliki masalah pada jantung, sebab mempunyai kandungan protein yang tinggi, kandungan lemak yang sehat, mudah dipahami tubuh, berisi zat besi, potasium yang rendah, dan berisi seluruh asam amino.
selanjutnya, Kelima,
Membantu mengurai kolesterol jenuh. Kolesterol bosan dapat diminimalisir bilamana Omega 3 telah ada dalam darah, tetapi Omega 3 tidak bisa mengurai kolesterol yang telah terbentuk dalam tubuh. Lalu, bagaimana domba membantu mengurai kolestrol? Ternyata melulu ikatan kolesterol lembut saja yang dapat menguraikan kolesterol kasar, dengan kata lain kolesterol yang telah terbentuk dalam tubuh tidak akan dapat diurai dengan materi, tetapi dengan kolesterol domba saja.
Keenam, Mencegah penyakit darah tinggi dan obesitas. Kolesterol domba sangat berfungsi untuk menguraikan kolesterol dalam darah yang menjadi penyebab penyakit hipertensi. Untuk penderita obesitas, daging domba dapat berfungsi membakar lemak yang berlebihan dalam tubuh.
Ketujuh, Mempercantik kulit. Daging domba berisi vitamin C alami yang tidak teroksidasi, dimana keberadaanya sangat urgen untuk kulit. Vitamin C yang tidak teroksidasi sangat urgen untuk keawetan dan pembangunan sel kulit, serta mempercantik kulit.
Kedelapan, Meningkatkan rasa kasih sayang dan kebahagiaan. Kolesterol domba akan menciptakan jantung menjadi halus dan lembut pergerakannya, sampai-sampai perasaan bahagia bakal tercipta. Daging domba membuat sistem darah menjadi sehat dan kuat, begitu pun dengan thalamus yang pun kuat sehingga situasi tersebut sangat menolong terciptanya perasaan kasih sayang.
Kesembilan, Mencegah anemia. Zat besi yang tinggi dalam daging kambing bermanfaat mencegah anemia. Di samping itu, daging kambing pun berisi vitamin B12 yang sangat urgen untuk mengawal kesehatan sel darah merah dan niasin.
baca juga yuk:
Pingback: Aqiqah lebih dari 21 hari bagaimana?, tanya ustad yuk - Ridho Aqiqah JogjaRidho Aqiqah Jogja
Pingback: pengertian aqiqah dan hikmahnya - Ridho Aqiqah JogjaRidho Aqiqah Jogja