Berpuasa Bagi Ibu Menyusui: Berbeda dari orang dewasa lainnya, ibu menyusui membutuhkan penyesuaian tertentu, supaya puasa yang dilaksanakan dapat berlangsung lancar.
Menjalani puasa ketika bulan Ramadan tidak wajib untuk ibu menyusui. Namun, tidak sedikit semua wanita yang tetap hendak menjalani ibadah tahunan ini.
nah ini yang penting, mulai sekarang ibu harus melakuka penyesuaian ya bunda, kenapa bunda? agar puasa yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dan aman baik untuk Ibu maupun bayi.
5 Tips puasa untuk ibu menyusui
Para ibu menyusui yang menyimpulkan untuk berpuasa, usahakan berkonsultasi terlebih dahulu untuk dokter. Dokter bakal memeriksa situasi kesehatan Anda untuk melihat keterampilan dalam menjalankan puasa.
nah. bagaimana dengan kondisi bunda sekarang, jika sekarang sudah dinyatakan sehat. maka ini tips agar puasa bunda tetap lancar ya.
1. Cukupi asupan cairan

Mencukupi asupan cairan merupakan tahapan penting untuk menangkal terjadinya dehidrasi dampak berpuasa. Namun, bukan berarti Anda diwajibkan untuk minum sebanyak-banyaknya ketika sahur.
Terlalu tidak sedikit minum ketika sahur malah dapat menciptakan kandung kemih penuh, dan Anda bakal mengeluarkannya sebagai urine tidak lama sesudah itu. Hal ini malah akan menciptakan Anda merasa lebih haus setelahnya.
Sebaliknya, Anda dianjurkan untuk memenuhi keperluan cairan dengan minum secukupnya, tidak banyak demi sedikit, dalam frekuensi yang lebih tidak jarang dari masa-masa berbuka puasa, sampai sahur. Dengan begitu, keperluan cairan Anda bisa terpenuhi dengan baik.
2. Jaga pola makan

Saat puasa, pola santap seseorang memang ingin berubah. Makanan-makanan yang tidak cukup sehat laksana gorengan dan minuman manis, malah mendominasi asupan harian ketika berbuka puasa.
Padahal, supaya dapat menjalani puasa dengan sehat, kita tetap perlu menyimak pola makan, dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
Bagi ibu menyusui yang berpuasa, penting untuk Anda untuk tetap memasukkan protein dan karbohidrat perumahan dalam menu sahur.
Kedua bahan itu dapat menyerahkan energi yang dibutuhkan untuk mengerjakan aktivitas, sampai datang waktunya berbuka puasa. Anda pun perlu ingat, tidak boleh sampai melewatkan masa-masa sahur.
Bila perlu, ibu menyusui yang berpuasa pun dapat mengonsumsi suplemen vitamin tambahan. Anda bisa mengonsumsi suplemen yang berisi 10 mikrogram vitamin D ketika sahur.
baca juga:
3. Pilih menu berbuka yang sehat
Ibu menyusui yang berpuasa diinginkan tidak menunda-nunda berbuka, ketika sudah mendarat waktunya. Saat berbuka, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat menyerahkan energi secara alami, untuk membalikkan energi yang hilang ketika berpuasa.
Makanan berbuka yang bisa memberikan untuk tersebut, salah satunya ialah kurma. Jika jenuh mengonsumsinya, kita dapat menciptakan varian beda dengan menciptakan jus kurma dengan susu.
4. Siasati teknik menyusui
Ibu yang menyusui bayinya secara langsung seraya berpuasa, barangkali menyadari, bayi bakal menjadi lebih rewel pada masa-masa menjelang berbuka. Sebab, akibat puasa pada tubuh ibu, telah mulai tampak dan dominan pada refleks keluarnya susu.
Menjelang berbuka, refleks keluarnya air susu bisa melambat dampak stres yang dimunculkan karena berpuasa. Untuk menyiasatinya, Anda bisa menyusui seraya sedikit menyerahkan tekanan pada payudara, supaya air susu dapat terbit lebih cepat.
5. Perubahan pada susu yang dihasilkan
Apabila tidak menyusui bayi secara langsung dan mengerjakan pumping, Anda barangkali menyadari susu yang terbit dapat berkurang, menjelang masa-masa berbuka. Namun ketika ini terjadi, kita tidak butuh khawatir.
Saat Anda mengerjakan pumping secara teratur, buatan susu bakal terus berjalan. Hanya saja, sebab jumlah cairan tubuh bisa berkurang ketika puasa, jumlah susu yang diproduksi pun dapat merasakan sedikit penurunan. Di samping itu, susu yang terbit akan terlihat tidak banyak kental.
Jika Ibu Menyusui Puasa, Adakah Pengaruhnya Terhadap Bayi?
Hal ini tidak sedikit menjadi pertanyaan, terutama bilamana ibu menyusui secara eksklusif. Jawabannya merupakan , ibu hamil yang berpuasa, tidak menyerahkan pengaruh negatif terhadap tumbuh kembang bayi. Sebuah penelitian dilaksanakan pada 116 bayi. faktanya ternyata begini bunda, bahwa 36 anak di susui oleh ibu yang sedang berpuasa dan 80 anak disusui oleh ibu yang tidak sedang berpuasa.
Peneliti lantas mengamati pertumbuhan semua bayi sekitar dua kali ketika bulan Ramadan, tiga kali pada bulan berikutnya, dan masing-masing dua bulan sekitar empat bulan setelahnya.
nah yang perlu diketahui nih bunda, hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada efek khusus atau perbedaan khusus kepada anak,, baik disusui oleh orang tua yang berpuasa ataupun tidak.
Hasil yang serupa juga diperoleh pada riset lain, yang melibatkan 55 bayi. 35 anak disusui oleh ibu yang tidak berpuasa dan 20 bayi disusui yang yang ibunya berpuasa.
Pada riset ini, bayi dicek perkembangannya sekitar dua kali ketika bulan Ramadan dan empat kali pada bulan kesatu , kedua, dan ketiga sesudah Ramadan.
Setelah memahami hal di atas, untuk Anda semua Ibu Hamil yang hendak berpuasa, diinginkan dapat menjalankannya dengan lebih sehat dan tenang.
Jangan paksakan untuk meneruskan puasa, bilamana kesehatan kita dirasa sedang menurun. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
sumber: terimakasih kepada: sehatq.com, dear moom (Youtube), helosehat.com, iradio fm
baca juga: