Benarkah Anak membawa rejeki?

Anak Membawa Rezeki
Menjadi seorang Bapak buat anda atau saya sendiri merupakan peristiwa yang memunculkan beraneka rasa dalam hati. Adarasa syukur akan diberi amanah yang baru, sedikit banyak berpikir dan berpikir atau mungkin sedikit ketakutan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ketidak tenangan karena proses menunggu, keharuan yang mendalam sampai tangis kesedihan melihat penderitaan istri saat melahirkan.
Karena kebanggaan akan menjadi seorang bapak dan rasa lain yang sulit terungkap jika kita dikarunia seorang anak
.
Setiap kelahiran anak saya, masing- masing membawa cerita dan makna betapa besar kekuasaan Allah. Kelahiran anak pertama biasanya diwarnai dengan banyak pembelajaran dan pencerahan buat suami dan isteri. Ujian muncul ketika hitungan dokter dan bidan tentang waktu lahir ternyata lebih dari perkiraan normal. Bahkan jika hitung usia kehamilan isteri sampai 10 bulan.ini adalah Saat saat dimana perlu perhatian khusu yang layaknya mengandung sekitar 9 bulan, maka jika 10 bulan lebih atau terdapat sesuatu yang ganjil kita perlu memperhatikannaya`
Periksa kedokter dengar dengarkan saran dokter agar bayi segera dilahirkan. Atau bisa konsultasikan ke bidan terdekat
Saat proses kehamilan isteri biasa mulai mulas, muntah dan tidak mau makan sama sekali. Puncaknya, bidan menyerah saat air ketuban isteri sudah pecah tapi bayi tidak kunjung lahir. Akhirnya,biasanya diputuskan untuk dibawa ke Rumah Sakit yang Akhirnya lewat operasi Caesar setelah lahir ke dunia. Rezeki pertama sesudah kelahiran anak adalah karunia yang ssungguh luar biasa-
Karena beberapa orang memang sudah bercrita jika mempunyai anak pasti ada aja rejeki yang datang. Orang tua saya sering menyebut ini sebagai rezeki anak.

. Tentu saja tidak ada hal lain yang kami lakukan kecuali mensyukurinya. Allah memang sungguh-sungguh kaya.
,ketika sudah mendapatkan pengalaman yang berharga bagaimana mempersiapkan sebuah kelahiran. Namun, saat hari perkiraan lahir tiba, justru tanda-tanda melahirkan belum ada. Biasa orang masih tetap tenang saja melakukan Bahkan, saat tetangga menelepon karena isteri sudah mulas-mulas,. Ketika lahir dibeberapa daera masih mempertahankan tradisi dimana memberi hadiah kepada ibu atau keluarga yang sedang diberikan karunia anak yang lahir itu
kasur, plus dipannya dan peralatan bayi yang sangat lengkap. Hadiah-hadiah yang susah untuk dibalas kecuali sebuah do’a tulus atas pemberian mereka.

Menunggui proses kelahiran anak-anak ternyata membawa sebuah nilai ruhiyah yang sangat dalam untuk jiwa saya. Terkumpul di sana sebuah keikhlasan, ketawakalan, dan rasa syukur yang tertuju lebih kepada Allah. Orang bilang inilah sebuah kesejatian yang paling nyata dalam menjadi seorang ayah. Tapi, menurut saya, kesejatian seorang ayah bukanlah diukur dengan bisa sekedar punya anak atau tidak, tapi harus ditandai dengan pemahaman dan tanggungjawab akan masalah-masalah yang muncul setelahnya, seperti: pendidikan, perawatan, perhatian, dan kasih sayang serta pemenuhan hak-hak anak secara utuh sesuai dengan aturan Allah. Karena sekali lagi anak sebenarnya adalah titipan amanah bahkan ujian dari-Nya.

Baca juga : dalil aqiqah
Akhirnya, saya selalu berdo’a dan terus berusaha agar bisa selalu menjadi ayah yang baik buat anak-anak saya, bukan hanya sekedar konsep tapi juga untuk menjadi teladan. Saya anggap ini adalah sebuah janji dari hati yang terdalam.
Rejeki anak memang nyata..
Ciri-Ciri anak pembawa rezeki :

1. Cinta pada Allah dan RasulNya
Anak yang mencintai Allah dan RasulNya artinya selalu menurut apa yang diperintahkan dan menjauhi laranganNya, tidak menyekutukanNya dengan apapun dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladannya. Sejak dini anak ini telah menjadi anak yang mudah dibimbing menuju agama dan tidak keras hatinya. Kondisi itu terus menerus bertambah seiring bertambahnya umur anak tersebut. Mudah menerima pelajaran agama. Anak-anak ini akan dilimpahi rezeki yang bisa diberikan langsung padanya atau lewat orangtuanya.
2. Suka berbuat amal saleh dan kebajikan
Anak ini mengerjakan kewajibannya sebagai hamba Allah sedari dini, seperti shalat, puasa, zakat dan memiliki akhlak yang baik. Anak yang membawa rezeki begitu mudah tergerak hatinya untuk melakukan amal saleh. Hatinya begitu peka pada lingkungan, mudah berbuat baik serta gampang diarahkan.

3. Suka membaca Al Quran
Beruntunglah orangtua yang memiliki anak yang menjadikan Al Quran sebagai bacaan wajibnya. Tidak pernah malas disuruh ngaji. Bahkan ngaji menjadi salah satu kegemarannya. Dimudahkan menghafal surah-surah dalam Alquran.
4. Berbakti pada orangtua
Anak yang menempatkan orangtuanya di atas segala-galanya. Paham betapa pentingnya peranan orangtua bagi kehidupannya. Dia tak bakalan dapat membalas jasa orangtuanya. Bakti itu ditunjukkan dengan menghormatinya, mematuhi perintahnya, tidak menyakiti hatinya, dan selalu berbuat baik kepada mereka. Bahkan jika orangtuanya berbeda keyakinan / agama dengan dirinya pun tetap tidak mengurangi rasa hormat padanya.

5. Gemar menuntut ilmu bermanfaat.
Anak yang selalu haus ilmu yang bermanfaat bagi dirinya, agama dan masyarakatnya. Dengan keinginan sendiri dia melengkapi diri dengan bacaan bermanfaat, les, kursus di sela waktu luangnya, ikut terlibat dalam aktivitas sosial, kegiatan kepemudaan, remaja mesjid atau klub-klub olahraga yang bermanfaat.

6. Mampu mengingatkan orangtuanya.
Sejatinya orangtualah yang harus mengingatkan anak agar senantiasa berada di jalan yang benar. Tetapi orangtua juga manusia biasa yang penuh kelemahan dan kesalahan. Anak yang baik akan mengingatkan orangtuanya jika cenderung melakukan dosa / maksiat dengan cara yang ma’ruf. Hal itu dilakukan semata-mata karena rasa cintanya pada mereka dan tidak ingin mereka terus-menerus melakukan maksiat dan jadi penghuni neraka
nantinya.

7. Senantiasa minta doa dan restunya.

Semoga artikel ini setidaknya sedikit menabah wawasan anda,trimakasih 

Baca Juga : kambing-terbaik-untuk-qurban-atau-aqiqah/