Langkah Langkah Prosesi Acara Aqiqah

Prosesi Acara Aqiqah
https://www.ridhoaqiqahjogja.com/doa-aqiqah-shahih-anak-perempuan-sesuai-sunnah/

Prosesi pelaksanaan Acara Aqiqah di Indonesia

Dalam tradisi umat Islam, kelahiran seorang anak seringkali dirayakan dengan acara aqiqahan. Acara aqiqah dilakukan dengan destinasi untuk mengungkapkan kebahagian dan memanjatkan syukur untuk Allah SWT. Upacara aqiqah seringkali dilakukan dengan prosesi penyembelihan hewan ternak laksana kambing, yang kemudian dibagi-bagikan untuk keluarga dan tetangga.

Secara bahasa, aqiqah memiliki makna “memotong” yang berasal dari bahasa arab “al-qat’u”. Terdapat juga pengertian lain aqiqah yakni “nama rambut bayi yang baru dilahirkan”. Berdasarkan keterangan dari istilah, aqiqah ialah proses pekerjaan menyembelih hewan ternak pada hari ke tujuh sesudah bayi dilahirkan. Hal ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur untuk Allah SWT.

Aqiqah biasanya dilakukan pada hari ke-7, ke-14, atau ke-21 ba’da kelahiran seorang anak. Bagi anak laki-laki, untuk menjalankan aqiqah wajib menyembelih dua ekor kambing sementara anak perempuan satu ekor kambing saja.

Berikut penjabaran lengkap mengenai aqiqah, yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya.

Hukum Melaksanakan Aqiqah dalam Islam

Pelaksanaan aqiqah ialah ajaran Rasulullah SAW. Dilihat dari segi hukumnya, aqiqah dipisahkan menjadi dua yakni berhukum sunnah dan wajib. Pembagian ini menurut pada dalil-dalil dan tafsir yang telah dilaksanakan oleh semua ulama.

Secara sunnah, hukum aqiqah ialah sunnah muakkad, atau sunnah yang mesti diutamakan. Artinya, bilamana seorang muslim dapat melaksanakannya (karena memiliki harta yang cukup) maka ia disarankan untuk mengerjakan aqiqah untuk anaknya ketika anak itu masih bayi. Sementara untuk orang yang tidak cukup atau tidak mampu, pengamalan aqiqah bisa ditiadakan.

Secara wajib, menurut keterangan dari hadist riwayat Ahmad yang berbunyi “Anak-anak tersebut tergadai (tertahan) dengan aqiqahnya, disembelih binatang untuknya pada hari ketujuh, dipotong kepalanya dan diberi nama.” (HR Ahmad), aqiqah mesti dilakukan. Dengan berpatokan pada hadist di atas, semua ulama mengartikan bahwasanya seorang anak tidak bisa memberi syafaat pada orangtuanya bilamana ia belum diaqiqah. Meski demikian, pendapat ini masih kalah dengan pendapat bahwa aqiqah ialah sunnah sehingga ditampik oleh tidak sedikit ulama.

Tata Cara Aqiqah dalam Islam

1. Waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan Acara aqiqah:

Rasulullah bersabda: “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”

Berdasarkan sabda Rasulullah SAW ini, maka semua ulama menyepakati bahwa masa-masa pelaksanaan aqiqah yang sangat baik ialah pada hari ke-7 sejak hari kelahiran. Namun andai berhalangan sebab sesuatu dan beda hal, acara aqiqah dapat dilakukan pada hari ke-14 atau hari ke-21.

Namun andai seseorang itu berada dalam situasi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka keharusan melaksanakan aqiqah juga gugur. Karena, bilamana memang benar-benar tidak mampu, seorang muslim diizinkan untuk meninggalkan atau tidak mengerjakan ibadah aqiqah ini.

2. Syarat-syarat dalam memilih hewan untuk aqiqah:

Tata cara aqiqah dalam Islam menganjurkan hewan qurban untuk disembelih. Hewan dengan kriteria yang serupa dengan hewan kurban seperti kambing dan domba yang sehat adalah yang sebaiknya dipilih untuk acara aqiqah. Umur dari hewan ternak ini pun tidak boleh kurang dari setengah tahun.

3. Membagi daging hewan hasil aqiqah:

Tata teknik aqiqah dalam Islam menganjurkan hewan qurban guna disembelih. Hewan dengan kriteria yang serupa dengan hewan kurban seperti domba dan kambing yang sehat ialah yang usahakan dipilih guna acara aqiqah. Umur dari hewan ternak ini juga tidak boleh tidak cukup dari separuh tahun.

Hadits Aisyah r.a: “Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh”. (HR al-Bayhaqi)

Orang yang memiliki hajat dan keluarganya juga disunnahkan untuk mengonsumsi daging aqiqah. Sementara, sepertiga daging lainnya diberikan pada tetangga dan fakir miskin.

Hal ini seperti yang tertuang dalam firman Allah SWT: “Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan, dengan perasaan senang”. – Q.S. Al-Insan (8)

4. Memberi nama anak pada saat acara aqiqah:

Dalam tata teknik aqiqah, pada ketika menyelenggarakannya disunnahkan pun untuk memotong rambut si bayi dan memberinya nama yang memiliki makna yang baik. Karena, nama yang baik besok akan menggambarkan perilaku serta akhlaknya untuk Allah SWT dan lingkungan sekitarnya.

5. Prosesi mencukur rambut pada saat acara aqiqah:

Mencukur rambut ialah salah satu urusan yang ada dalam tata teknik aqiqah. Rasulullah SAW paling menganjurkan supaya melakukan cukur rambut pada anak yang baru bermunculan di hari ke-7 nya. Dalam tata teknik aqiqah menurut keterangan dari Islam, tidak ada hadits yang menyatakan bagaimana seharusnya memotong rambut si anak. Namun yang jelas pencukuran mesti dilaksanakan dengan merata.

6. Bacaan doa saat menyembelih hewan aqiqah:

Berikut adalah bacaan doa yang harus dilafazkan ketika melakukan penyembelihan terhadap hewan aqiqah:

“Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.”

Artinya : “Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta dari ummat Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud)

7. Bacaan doa bagi bayi yang diaqiqahkan:

Berikut ini adalah bacaan doa bagi anak yang sedang diaqiqah:

“U’iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli ‘ainin laammah.”

Artinya : “Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang prima, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian.”

Yang Membiayai Aqiqah
Sudah jelas bahwa anak adalah tanggung jawab orang tuanya. Maka dengan itu, acara aqiqah seorang anak menjadi tanggungjawab penuh kedua orangtuanya. Namun diperbolehkan jika nanti dalam praktiknya prosesi aqiqah dibiayai olehorang selain orang tua.

Sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Ibnu Jibrin Rahimahullah; “Jika si anak diaqiqahi oleh kakeknya atau saudaranya atau yang lainnya maka ini juga boleh. Tidak disyaratkan harus oleh ayahnya atau dibiayai sebagiannya.” (Aktsar min Alf Jawab lil Mar’ah).


Di bawah ini terdapat beberapa dalil yang menjelaskan tentang sunnahnya melaksanakan aqiqah bagi anak yang baru lahir.

Dalil-Dalil Dasar Melakukan Aqiqah

Dari Samurah bin Jundab, Rasulullah SAW bersabda: “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” (Hadits shahih Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Ahmad , Ad Darimi)

Dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy, Rasulullah SAW bersabda: “Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.” (Hadits Riwayat Bukhari)

Dari Fatimah binti Muhammad ketika melahirkan Hasan, Rasulullah SAW bersabda : “Cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak kepada orang miskin seberat timbangan rambutnya.” (Hadist Riwayat Ahmad, Thabrani dan al-Baihaqi)

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda : “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” (Hadits Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dari ‘Amr bin Syu’aib, Rasulullah SAW bersabda. : “Barangsiapa diantara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi maka hendaklah ia lakukan untuk laki-laki dua kambing yang sama dan untuk perempuan satu kambing.” (Hadits Riwayat Abu Dawud, Nasa’I, Ahmad)

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda : “Mengaqiqahi Hasan dan Husein dengan satu kambing dan satu kambing kibas.” (HR Abu Dawud).

Hikmah dari Menjalankan Aqiqah Bagi Umat Islam
Banyak hikmah dan keutamaan yang dapat dipetik dan diraih dari proses pelaksanaan ibadah aqiqah, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Aqiqah menolong dalam mewujudkan rasa syukur untuk Allah SWT atas karuniaNya berupa kelahiran seorang anak. Karena nantinya anak tersebut diinginkan dapat menjadi penerus yang sholeh dan sholehah untuk keluarganya.

Melaksanakan aqiqah berarti meneladani dan mengekor sunnah dari Rasulullah SAW.

Aqiqah ialah momen guna berbagi pada sesama dan mempererat tali persaudaraan serta silaturahmi.

Aqiqah ialah bentuk perasaan gembira dan upaya menyalurkan kegembiraan itu pada orang lain.

Baca Juga: Doa Aqiqah Anak Perempuan

Tempat Catering Terbaik Dijogja