makna aqiqah dalam konteks menjalankan amanah yang berikan Allah SWT terhadap kita. Aqiqah bisa menjadi sarana kita dalam berikhtiar di dalam menghidupkan sunnah nabi SAW, mendidik dengan syariat yang benar, memahami dengan keilmuan, jalani sunah nabi dengan kekuatan iman dan islam.
Nah, pada tulisan kali ini anda akan kupas secara lebih detail mengenai makna aqiqah
Ibadah aqiqah dalam pengertian sederhana
Bila merujuk pada bahasa arab, aqiqah memiliki makna yaitu memutus dan melubangi. Dalam definisi secara umum, aqiqah ialah aktivitas ibadah menyembelih fauna berupa domba sebagai wujud rasa syukur atas lahirnya seorang anak.
Hukum atas ibadah ini bertolak belakang menurut pendapat ulama. Ada yang menuliskan bahwa ibadah aqiqah hukumnya wajib, terdapat yang menuliskan sunnah mu’akad dan adapula yang menuliskan sunnah.
Dari seluruh pendapat yang ada, yang sangat shahih ialah pendapat yang menuliskan bahwa hukum aqiqah ialah sunnah mu’akad. Artinya ini ialah ibadah yang memang disarankan untuk dilaksanakan
FILOSOFI AQIQAH, PENDAPAT AHLI FIQIH DAN ULAMA. OLEH DOSEN UIN MAKASAR.
Kajian dalam masalah folosofi aqiqah dan udhiyah (perspekif alqur’an dan sunnah). oleh hj. nurnaningsih fakultas syari’ah dan hukum universitas islam negeri (UIN) Alauddin Makasar
Bagaimana filosofi aqiqah menurut pandangan Al qur’an, As-Sunnah dan ijma?
Berdasarkan Al qur’an, As-Sunnah dan ijma’ bila seorang insan lahir baik laki-laki maupun permpuan, maka di- syari’atkan untuk orang tuanya guna melaksanakan aqiqah cocok dengan kriteria peraturan yang sudah ditetapkan,demikian pula untuk muslim muslimah yang terpapar syarat untuk mengerjakan sembelihan/Qurban pada hari-hari tasyrik di bulan zulhijjah serta untuk umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji.
contoh dalam format “Dam” . Syari’at tersebut paling jelas alasan dan hukumnya tetapi sebagian umat Islam masih ada kalangan personil yang sudah lumayan memenuhi kriteria untuk mengerjakan sembelihan/qurban/aqiqah akan namun baik disengaja maupun memandang remeh dengan berbagai dalil sehingga perintah menyalurkan darah hewan tidak bisa dilaksanakan. Disisi beda masih terpengaruh dengan pemahaman antara me sti dengan sunnah pengamalan Aqiqah udhiyah sampai-sampai sebagian kaum muslimin tidak mempunyai keseriusan guna melaksanakannya.
Bagaimana mengenai pandangan melaksanakan filosofi aqiqah?
Dalam pembahasan mengenai folosofi aqiqah ini. Terdaapat pandaangan yang bermacam-macam tentang makna aqiqah dan udhiyah baik dari segi: Kemampuan, masa-masa pelaksanaannya serta macam dan umur untuk binatang yang bisa menjadi “Binatang Sembelihan” Para Ulama/Muballigh tidak henti- hentinya menyerukan perlunya melaksana- kan perintah aqiqah/udhiyah terutama untuk muslim dan muslimah yang nyata-nyata telah memilki keterampilan secara material, namun keterampilan untuk merintangi pengaruh syetan yang senantiasa menggagu cocok dengan kissah kronologis dari Penghulu anda Ibrahim, Nah selanjutnya cari tau yuk jawaban dari pertanyaan dibawah ini.
Bagaimana pandangan Fuqaha tentang: folosofi aqiqah, Udhiyah /Qurban?
waktu aqiqah pembahasan ter-lengkap dan mudah di pahami.
Waktu aqiqah dipilih untuk anak yang baru lahir secara tepat. namun Secara umum, ada pendapat dari jumhur ulama hari-hari di-sunnahkannya penyembelihan kambing untuk aqiqah.
Pendapat mengenai waktu aqiqah.
pengamalan aqiqah tepat sesudah bayi didilahirkan dan tidak me sti menantikan sampai hari ke-7. itu menurut Sya fiiyah dan Hanabilah. Tapi mereka tidak membolehkan sebelum bayi dilahirkan. Maka, andai penyembelihan dilaksanakan sebelum kelahiran bayi, dirasakan sebagai sembelihan biasa dan bukan aqiqah. Hal ini didasari atas suatu karena yaitu kelahiran. Maka andai bayi telah terlahir aqiqah boleh dilaksanakan.
Sedangkan pendapat yang terakhir baru membolehkan pengamalan aqiqah pada hari ke-7 pasca kelahiran. itu menurut Hanafiyah dan Malikiyah. Dan aqiqah tidak sah (dianggap sembelihan biasa) bila dilakukan sebelumnya.
Kapan waktu aqiqah ditentukan dan apakah ada batasanya?
1. waktu aqiqah Hari ke-7
Kalangan Malikiyah berasumsi bahwa masa-masa aqiqah melulu sampai hari ke-7 pasca kelahiran. Jika hari ke-7 sudah selesai maka ibadah aqiqah telah tidak lagi berlaku.
2. Aqiqah Sampai anak umur baligh
Sedangkan Syafi’iyah, mereka membolehkan untuk orang tua melasanakan aqiqah anaknya sampai dia masuk umur baligh. Ini yang mustahabb. Maka saat telah masuk umur baligh, orang tua bukan lagi terbebani ibadah ini. Akan namun anak itulah yang akan mengemban aqiqahnya sendiri andai mampu. Demikian yang diriwayatkan dalam suatu hadits, bahwa Rasulallah meng-aqiqahi dirinya sendiri saat beliau telah menjadi nabi.
Al-Imam an-Nawawi di dalam kitabnya Syarhu al-Muhadzab, mengatakan andai hadits mengenai aqiqahnya Nabi guna dirinya sendiri tersebut adalah hadits bathil. Nah selanjutnya cari tau yuk jawaban dari
Batasan waktu aqiqah menurut ulama madzhab?
Tujuan aqiqah dan manfaatnya, penting!! bagi yang mau aqiqah.
tujuan aqiqah adalah merealisasikan rasa syukur kita atas anugrah, sekaligus amanah yang berikan Allah SWT terhadap kita. Aqiqah juga menjadi ikhtiar kita dalam menghidupkan sunnah nabi SAW, jika diliht dari perbuatan? jelas terpuji, yuk jalani sunah nabi dengan gembira dan selalu ikhlas.
Mengapa anak kita harus di aqiqahi ?
Setiap orang tua menginginkan anak yang shaleh, berbakti dan menyalurkan kebahagiaan untuk kedua orangnya. Aqiqah ialah salah satu acara urgen untuk menanamkan nilai-nilai ruhaniah untuk anak yang masih suci. Dengan Aqiqah diinginkan sang banyi mendapat kekuatan, kesehatan bermunculan dan batin. Ditumbuhkan dan dikembangkan bermunculan dan batinnya dengan nilai-nilai Ilahiyah.
Dengan Aqiqah diinginkan sang bayi besok menjadi anak yang shaleh dan berbakti untuk kedua orang tuanya. Jika acara ini dilakukan dengan tulus-ikhlash dan dijiwai nilai-nilai ruhaninya oleh kedua orang tuanya, pasti akan dominan terhadap pertumbuhan sang bayi, terutama jiwa dan ruhaninya.
Aqiqah ialah salah satu acara ritual di dalam Islam, yang dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran seorang bayi. Aqiqah hukumnya sunnah muakkad (mendekati wajib), bahkan beberapa ulama mengaku wajib.
mengapa aqiqah itu penting ?
Apabila anda mempunyai barang yang dapat mendatangkan manfaat dan bangga memilikinya, tetapi barang itu dalam suasana tergadai, bagaimana sikap anda terhadap barang itu ?. Tentunya kita berjuang semaksimal barangkali untuk menebusnya.
Aqiqah ialah upaya kita guna menebus anak anda yang tergadai. Aqiqah pun adalah realisasi rasa syukur anda atas anugrah, sekaligus amanah yang diserahkan Allah SWT terhadap kita. Aqiqah pun sebagai upaya anda menghidupkan sunnah Rasulullah SAW, yang adalah perbuatan yang terpuji, menilik saat ini sunnah itu mulai jarang dilakukan oleh kaum muslimin.
jadi tujuan aqiqah itu apa?
Untuk tersebut tujuan aqiqah tidak melulu terbatas pada “pesta makan” semata. Akan tetapi hakikat dari tujuan aqiqah malah lebih luas daripada sekedar definisi pesta makan.
Berdasarkan keterangan dari Syekh Abdullah Nasihih Ulwan dalam buku “Tarbiyatul Aulad Fil Islam”, tujuan aqiqah diantaranya :
- Pertama, menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam meneladani Nabi Ibrahim AS ketika menebus putra tercintanya Ismail AS.
- Kedua, dalam aqiqah berisi bagian perlindungan dari setan yang bisa mengganggu anak yang sudah lahir tersebut dan ini cocok dengan maksud hadits yang dengan kata lain “Setiap anak tersebut tergadai dengan aqiqahnya”.
- Ketiga, tujuan aqiqah adalah tebusan untuk anak untuk menyerahkan syafaat untuk kedua orang tuanya besok pada hari akhir. Seperti yang diutarakan Imam Ahmad, “Dia tergadai dari menyerahkan syafaat untuk kedua orangtuanya (dengan aqiqahnya).”
- Keempat, tujuan aqiqah merupakan format pendekatan diri untuk Allah sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dikaruniakan Allah untuk kita dengan lahirnya anak.
- Kelima, aqiqah adalah sarana menampakkan rasa gembira dalam mengemban syariat Islam dan meningkatnya keturunan mukmin yang akan menggandakan umat Rasulullah SAW pada hari kiamat.
- Keenam, aqiqah bisa memperkuat ukhuwah atau persaudaraan salah satu warga masyarakat.
- Ketujuh, aqiqah adalah sarana untuk menerapkan prinsip keadilan sosial dan menghapuskan gejela kemiskinan di dalam masyarakat. Misalnya dengan adanya masakan aqiqah yang diserahkan kepada fakir kurang mampu dan dhuafa
Aqiqah dan manfaatnya bagi diri sendiri, tinjauan apakah nabi mengaqiqahi dirinya sendiri?
BANYAK umat Islam yang tidak mengerjakan aqiqah sewaktu kecilnya sebab keterbatasan biaya. Maka dari itu, tak tidak banyak dari masyarakat anda yang memiliki keunggulan harta sesudah dewasanya berinisiatif guna menyembelih aqiqah guna dirinya sendiri. Namun bagaimanakah Islam memandang hal yang satu ini?
Jadi kesimpulan dan yang manjadi patokan sperti ini ya?
bila Anda merasa hendak menyembelih kambing aqiqah guna diri kita sendiri. Tidak masalah bila memang terdapat rezekinya, asal tidak dipaksakan. Sebab urusan tersebut ada dasarnya, minimal didukung oleh sejumlah ulama.
Akan namun Anda mesti maklum dengan ucapan orang beda yang tidak setuju dengan sikap laksana itu. Karena memang terdapat mazhab Ahmad bin Hanbal yang agaknya tidak cukup sepakat dengan pendapat itu.
Toh, dua-duanya hanyalah ijtihad yang nilai kebenarannya tidak pernah hingga ke level mutlak. Jadi anda boleh saling bertolak belakang pendapat dengan teknik yang beradab, santun, wajar, dan tetap mengawal nilai-nilai ukhuwah
manfaat aqiqah untuk dirinya sendiri?
Nah setelah mengetahui kesimpulan dari 2 pendapat di atas, alangkah baiknya saya memberikan penjelasan menganai manfaatnya aqiqah bagi dirinya sendiri.. berikut ini 5 Manfaat Aqiqah Yang penting diketahui.
- 1. Mengumumkan Garis Keturunan: Salah satu guna aqiqah ialah untuk memberitahukan tentang garis keturunan si bayi. Sebab, urusan ini memang me sti diumumkan kepada khalayak supaya tidak menjadi fitnah dikemudian hari. Di samping itu, cara ini lebih efektif ketimbang membawa anak berkeliling kampung melulu untuk sebatas memberitahu garis keturunan anak.
- 2. Memupuk Sifat Dermawan :Aqiqah pun melatih pelakunya supaya bersifat pemurah sekaligus mengurangi sifat kikir. Mengingat aqiqah tersebut membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit, mulai dari berkorban masalah waktu, tenaga, dan materi. Dalam aqiqah ini pun ada nilai sosial yang tinggi karena ada pekerjaan membagikan hasil masakan tersebut untuk tetangga, saudara atau orang fakir miskin. Jadi ajang untuk membina ikatan sosial potensial sekali.
- 3. Wujud Rasa Syukur Kepada Allah: Manfaat aqiqah berikutnya ialah sebagai wujud syukur kita untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala atas anugrah diserahkan nikmat anak. Karena tidak seluruh hamba Allah tersebut diberi nikmat mempunyai anak. Diluar sana terdapat hamba Allah yang Allah uji dengan kemandulan sampai-sampai sulit mempunyai anak. Berangkat darisini, ketika muncul rasa gembira atas kelahiran anak maka tidak boleh lupa guna bersyukur untuk Allah. Adapun salah satu format rasa syukur tersebut dengan mengemban sunnah rasul yaitu aqiqah.
- 4. Menghidupkan Sunnah Nabi: Patut diketahui bahwa dengan menjalankan aqiqah anda berarti sudah menghidupkan salah satu doktrin Rasulullah. Ibnu Haj mengatakan, “Banyak sekali guna yang diperoleh dari aqiqah antara beda : menggarap sunnah dan memadamkan bid’ah. ” Aqiqah pun menarik tidak sedikit pahala khususnya di zaman kini yang banyaknnya pahala ini juga diakibatkan oleh minimnya orang yang inginkan melakukannya. (Al Madkhal 3/228-229)
- 5. Menolak Bala :Aqiqah menampik bala? Ya, ada sejumlah ulama yang menuliskan demikian. Ibnu Haj mengatakan, “Banyak sekali guna aqiqah di samping menghidupkan sunnah dan memadamkan bid’ah, tidak terdapat keberkahan yang ada pada aqiqah selain mengawal jabang bayi dari sumber penyakit laksana yang tertera dalam hadis, maka sunnah apa juga yang dilaksanakan akan menjadi penyebab seluruh format kebaikan dan keberkahan. ”
3 cara menghitung hari aqiqah
cara menghitung hari aqiqah ini lah yang banyak di cari orang tua. bagi yang mempunyai anak baru lahir, lanjutkan membaca sampai selesai, kita akan bagikan cara menghitung hari aqiqah dan menentukan kapan dilaksanakan aqiqahnya.. yuk simak terus..
bagaimana cara menghitung hari aqiqah, hari ke- 7,14 dan 21 mulainya darimana ya ? Hari ketika anak lahir kah atau keesokan harinya ?
Lalu seperti apa cara menghitung hari aqiqah itu ?
Al Imam Nawawi rahimahullah ta’ala saat menjelaskan perkara ini berbicara : “Di sini terdapat dua pendapat :
Pendapat yang sangat shahih, hari kelahiran masuk dalam hitungan, sampai-sampai hitungan hari penyembelihan aqiqah ialah enam hari sesudah kelahiran.
Pendapat kedua mengaku hari kelahiran tidak tergolong dalam hitungan, sampai-sampai penyembelihan aqiqah dilaksanakan tujuh hari sesudah kelahiran.
Pendapat kedua ini dilafalkan dalam buku Al-Buyuthi. Akan namun pendapat yang dipilih dalam madzhab Syafi’i ialah pendapat kesatu , itulah yang dimaksudkan dengan tekstual hadits. Jika bayi tersebut lahir di malam hari, maka masa-masa aqiqah mulai dihitung dari hari sesudah kelahiran. Hal ini tidak diperselisihkan sebagaimana ditetapkan oleh Al-Buyuthi. Walaupun beliau melafalkan bahwa hari bermunculan tidak masuk dalam hitungan tujuh hari
jadi kesimpulanya seperti apa?
Jadi menurut beberapa besar ulama masa-masa siang hari ialah awal hitungan guna tujuh hari, sementara waktu malam tidaklah dihitung, sampai-sampai yang bakal jadi hitungan hari berikutnya.
Misalnya terdapat bayi yang bermunculan pada hari Ahad (12/17), pagi siang atau sore, maka hitungan hari ketujuh telah mulai dihitung pada hari Ahad. Sehingga aqiqah bayi tersebut dilakukan pada hari Sabtu (18/17).
Jika bayi itu lahir pada hari Ahad (12/17), pada malam hari, maka hitungan tadinya tidak dibuka dari hari Ahad, tetapi dari hari Seninnya keesokan harinya. Sehingga aqiqah bayi itu pada hari Ahad (19/17).
Wallahu a’lam.
fiqih aqiqah pdf, ebook terlengkap yang mengupas tentang makna aqiqah
bagi anda yang sedang mencari fiqih aqiqah pdf atau referensi buku makna aqiqah atau sedang mencari pembahasan yang lengkap mengenai makna aqiqah yang dibahas oleh ahlinya. Tepat sekali disini kami akan membagikan berbagai buku gratis mengenai makna aqiqah atau buku elektronik. (ebook)
fikih aqiqah yang membahas seputar ibadah aqiqah beserta dasar konsepnya Menurut ahli fiqih ibadah yaitu segala sesuatu yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat Majlis Tarjih Muhammadiyah memberikan definisi tentang ibadah adalah. bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan mentaati segala. perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan mengamalkan segala yang diizinkan-Nya
Dari tiga definisi tersebut, jelaslah bahwa ibadah adalah segala kegiatan yang semata-mata dikerjakan berdasarkan pada memperhambakan diri kepada Allah SWT.
Aqiqah berasal dari bahasa Arab yaitu mashdar (kata benda) dari fiil madhi dengan fiil mudhore’ yang berarti “mengaqiqahkan anak atau menyembelih kambing aqiqah” Menurut bahasa aqiqah artinya memotong atau memisahkan, misalnya kata “Uquq Al- Walidaini” artinya durhaka kepada kedua orang tua.
nah dalam ebook ini kalian akan mendapatkan penjelasane mengenai ibadah aqiqah secara lengkap. download dibawah ini ya..
silahkan download di alamat sini, dan beberapa saya bagikan ebook pdf secara lengkap dan gratis kepada anda, terimakasih…
baca juga yuk